Mas Radi, Ciuman 19 Tahun

Mas Radi, Ciuman 19 Tahun
KENANGAN. Pemimpin Perusahaan radartasik.com Radi Nurcahya semasa hidup.
0 Komentar

SENIN pagi pekan lalu, Mas Radi, video call saya. Beberapa hari sebelumnya saya memang telepon dia via WA. Nada dering. Tapi tidak dijawab.

Saya chat. Menanyakan kondisi kesehatnya. Tidak juga ada balasan. Saya berniat jenguk ke rumahnya. Mengatur waktu. Eh, pagi itu Mas Radi video call.

Begitu lihat di layar HP, Mas Radi duduk di kursi. Di sampingnya Mbak Indri, tapi tidak terlihat di kamera. Mas Radi sampaikan kondisi dirinya. Nafas sesak. Ya, memang terlihat sesak saat bicara. Agak tersenggal-senggal. Nafasnya pendek.

Baca Juga:Sinyal Koalisi PPP-GerindraKrisis Bacaleg Perempuan

Saya sarankan istirahat. “Nanti saya kirim ahli bekam. Kang Mus. Dia langganan saya juga,” ujar saya saat itu.

Mas Radi bertanya. “Lagi sesak begini tidak apa-apa dibekam?”. Saya jawab. “Insyaallah aman. Saya juga kalau dibekam lagi kondisi gak enak. Jadi membaik,” ujar saya meyakinkan dia.

Saya pun kontak Kang Mus. Juga bertanya ke Kang Mus soal pertanyaan Mas Radi. Jawabannya, aman. Bisa dibekam. Jadilah saya minta Kang Mus bekam Mas Radi.

Malam harinya setelah dibekam, saya WA. Sekitar pukul 20.00 WIB. Menanyakan perkembangan kondisinya. Tidak dibalas. Baru pagi hari, pukul 07.06 WIB, ada chat balasan. :Lumayan. Pa ali. Tapi semalam masih agak engap sih nafasnya,” jawaban itu chat asli. Huruf dan komposisi kalimatnya begitu. Saya tidak ubah.

Ada pengakuan lumayan, saya lega. Yakin akan membaik. Seperti halnya saya kalau tidak enak badan dan sesak nafas.

**

Radi Nurcahya bin Makad. Itu nama lengkap Mas Radi. Kami menyapanya Mas Radi. Dia anak Cirebon. Palimanan.

Saya masih teringat awal Mas Radi datang ke Tasik. Menyusul tim Radar Cirebon boyongannya Pak Nana Hanafi yang saat itu selaku general manajer yang merintis Radar Tasikmalaya. Ada Ruslan Cakra, Abdul Haris, Cak Rudi, Midi Tawang, Imam Suryaningrat, Mas Bambang, Pak Rais, Charles Bale, Devi Fitriani, Tiko Heryanto, Agustiana, Lilis Lismayati, Sona Sonjaya, Hasan, Erwin, Wandi, Aam, Acep Aryana, Wati dan Eka.

Baca Juga:Santos LolosNobatkan Raja dan Ratu Baca

Saya sendiri bergabung lebih belakang dari tim ini. Datang jauh dari Bengkulu ke Cirebon menemui Pak Yanto S Utomo selaku direkturnya. Dari Cirebon saya disuruh bergabung ke tim yang sudah duluan berada di Tasik.

0 Komentar