Lima SMP di Kota Tasikmalaya Terancam Gulung Tikar

Lima SMP
RAPAT. Kasi Kesiswaan Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Dani Heryana SSos (tengah) saat hadir dalam rapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP di Kota Tasikmalaya, Jumat (24/3/2023). (Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dari total 65 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta di Kota Tasikmalaya, ada sekitar lima SMP di Kota Tasikmalaya terancam gulung tikar karena jumlah siswanya di bawah sepuluh bahkan ada yang nol. Di antaranya SMP Pasundan, SMP Galunggung dan lainnya.

Hal itu disampaikan langsung Kasi Kesiswaan Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Dani Heryana SSos kepada Radar, Jumat (24/3/2023).

Kata Dani, beberapa SMP swasta di Kota Tasikmalaya ada yang terancam gulung tikar, tetapi belum ditutup. Karena siswanya tinggal empat orang bahkan tidak ada sama sekali.

Baca Juga:Rekomendasi Mirin Halal sebagai Bahan Tambahan untuk MemasakDisdik Kota Tasikmalaya Minta Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka

“Kalaupun penutupan izin operasional itu mestinya dilakukan oleh pihak yayasan sekolah langsung. Bukan dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya,” katanya.

Alasannya belum menutup, sambung ia, pihak yayasan sekolah kebanyakan menunggu tahun penerimaan peserta Didik baru (PPDB) berikutnya. “Barangkali saat PPDB selanjutnya ada siswa yang mendaftar,” ujarnya.

Sedangkan untuk dapat bantuan operasional sekolah (BOS) berdasarkan jumlah siswa di data pokok pendidikan (Dapodik).  “Sekarang kalau ada empat siswa dapat BOS-nya juga empat siswa,” katanya.

Dengan kejadian tersebut, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya pun meminta agar SMP negeri dan swasta lebih inovatif dan kreatif. Artinya sekolah harus memiliki nilai jual, baik prestasi atau program kegiatan belajar-mengajarnya.

“Ketika sekolah kelihatan bagus pasti kepercayaan masyarakat tinggi. Dengan begitu memiliki nilai jual sehingga masyarakat akan berdatangan untuk sekolah di tempat tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Disdik Kota Tasikmalaya antisipasi di awal ketika pendirian SMP swasta. Utamanya melihat ketersediaan siswa SD di lingkungan sekitar sekolah.

“Untuk itu SMP swasta yang melakukan pendirian harus mendapatkan izin tiga sekolah terdekat. Tentunya untuk melihat ketersediaan siswa di tempat tersebut,” katanya.

Baca Juga:Pentingnya Belajar Public Speaking untuk PelajarSiswa SMKN 1 Tasikmalaya Ikuti Kelas Industri Internasional

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Tasikmalaya Usep Muhajir MPdI menyampaikan, MKKS selalu mendukung kepala sekolah yang masih kesusahan mencari siswa. Tentunya selain menyemangati untuk  terus berjuang dengan menyarankan mempublikasikan kegiatan-kegiatan sekolahnya melalui media sosial.

0 Komentar