Lewat Ramadan Dibongkar Paksa

Lewat Ramadan Dibongkar Paksa
Warga hendak memasuki gerbang Pasar Ramadan di Jalan Cihideung yang kini terbangun semi permanen selama puasa, Senin (18/4/2022). RANGGA JATNIKA/RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menangguhkan pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Ramadan di sepanjang Jalan Cihideung sebagai upaya menjaga konduktivitas. Namun, setelah Lebaran, lapak-lapak itu akan dibongkar paksa jika masih ada.

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]

Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf mengakui pemerintah membiarkan penyelenggaraan Pasar Ramadan di Jalan Cihideung tetap berjalan. Meskipun secara lembaga, pihaknya tidak memberikan rekomendasi atau pun izin. ”Bukan diizinkan, tapi dimaklumi,” ujarnya usai tadarus di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Senin (18/4/2022).

Baca Juga:Ngabuburit, Dua Wanita Jadi Korban AsusilaPolres Petakan Jalur Mudik

Banyak faktor yang menjadi pertimbangan pemkot memberikan pemakluman. Di antaranya untuk memberikan kesempatan para pedagang kecil mencari rupiah menjelang Lebaran. ”Apalagi bukan hanya di Cihideung saja, di Dadaha juga ada kan,” ucapnya.

Menurut Yusuf, para PKL di Cihideung itu juga berkomitmen hanya akan menetap selama bulan Ramadan. Dengan demikian, setelah Lebaran mereka sudah kembali menerapkan pola sebelumnya. ”Tinggal dua minggu lagi kan, enggak lama,” tuturnya.

Wali kota mengakui ada keterlambatan dari pemkot dalam menyikapi pedagang. Di mana pemberitahuan untuk dibongkar baru disampaikan setelah konstruksi lapak semi permanen selesai dibangun. ”Kan kasihan kalau baru dibangun langsung kita bongkar,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya memegang janji para pedagang di mana lapak semi permanen itu hanya di bulan Ramadan. Jika setelah Lebaran masih menetap, maka upaya bongkar paksa akan dilakukan. ”Kalau sudah lewat Lebaran pasti kita bongkar,” tuturnya.

Yusuf menyatakan bagaimana pun kawasan itu akan mengalami penataan. Salah satunya membongkar dan membangun ulang drainase dan trotoar. ”Jadi tidak mungkin kalau ada pedagang masih di sana,” ujarnya.
Minggu malam, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendatangi kawasan PKL Cihideung untuk menertibkan lapak. Namun penertiban urung dilakukan setelah para pedagang menghadang petugas.

Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat, dan Perlindungan Masyarakat (Tibumtranmas Linmas) Satpol PP Kota Tasikmalaya Budhi Hermawan mengatakan situasi di lapangan tidak memungkinkan untuk melakukan eksekusi. Di mana, para PKL sudah pasang badan untuk mempertahankan lapaknya. ”Kami menarik pasukan agar tercipta situasi kondusif,” ucapnya.

0 Komentar