Khawatir Pertalite Menyusul Naik

Khawatir Pertalite Menyusul Naik
HARGA BARU. Suasana di SPBU Jalan SL Tobing Kota Tasikmalaya, Kamis (3/3/2022). Pertamax Turbo mengalami kenaikan harga dari Rp 13.500 menjadi Rp 14.500 kemarin. (RANGGA JATNIKA/RADAR TASIKMALAYA)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Sejak Kamis (3/3/2022) pukul 00.00, pertamina menaikan harga sejumlah bahan bakar minyak (BBM). Warga pun khawatir Pertalite dan Pertamax ikut naik.

Berdasarkan informasi dari laman resminya, Pertamina sudah menetapkan daftar harga terbaru BBM. Ada beberapa item produk BBM yang mengalami kenaikan mulai 3 Maret 2022, termasuk untuk wilayah Jawa Barat.

Perubahan harga terjadi pada Pertamax Turbo yang sebelumnya Rp 13.500 menjadi Rp 14.500. Kenaikan juga terjadi untuk Dexlite yang sebelumnya Rp 12.150 menjadi Rp 12.950.

Baca Juga:Setelah Promosi Tinggal PembuktianBPNT Munculkan Ragam Tuduhan

Penyesuaian harga juga berlaku untuk Pertamina Dex yang sebelumnya Rp 13.200 menjadi Rp 13.700. Untuk BBM lainnya masih dijual dengan harga yang lama di mana Pertalite Rp 7.650 dan Pertamax di harga Rp 9.000.

Meskipun tidak ada petugas yang bisa diwawancara, SPBU di Jalan SL Tobing sudah menerapkan harga baru tersebut.

Informasi dari petugas, mayoritas konsumen membeli Pertamax dan Pertalite. Hanya sebagian kecil pengendara yang membeli BBM yang harganya mengalami kenaikan.

Kenaikan harga BBM ini terbilang tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat umum. Namun, ada juga yang khawatir ini menjadi tanda kenaikan harga BBM lainnya.

Seperti yang diungkapkan Sisil Prisilia (35), warga Kawalu yang mengaku tidak begitu terganggu dengan kenaikan tiga BBM non subsidi itu. Pasalnya dia merupakan pengguna kendaraan dengan bahan bakar Pertamax. ”Kecuali kalau Pertamax dan Pertalite yang naik, pasti mikir keras,” tuturnya.

Lain halnya dengan Rohmat Soleh (37) yang tidak begitu saja mengabaikan kenaikan BBM tersebut. Pengemudi ojek online itu khawatir harga Pertalite akan menyusul naik. ”Jangan-jangan Pertalite juga mau naik juga,” ujarnya.

Dia berharap pemerintah mempertimbangkan secara matang soal penyesuaian harga BBM. Karena saat ini kondisi ekonomi masyarakat belum stabil gara-gara pandemi. ”BBM yang mana pun harusnya jangan dulu naik,” katanya. (rga)

0 Komentar