Kebiasaan Kecil Membentuk Moralitas Anak

Kebiasaan Kecil Membentuk Moralitas Anak
PENDIDIKAN KARAKTER. Pembiasaan di SDN 1 Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya membiasakan anak berperilaku positif sejak dini. Foto: istimewa
0 Komentar

TASIK, RADSIK –  SDN 1 Cibeuti  Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya komitmen membentuk moral siswa yang baik. Hal ini dilakukan dengan membiasakan anak berperilaku positif sejak dini.

Kepala SDN 1 Cibeuti Tasikmalaya Ipit  Yuanita  MS SPd menyampaikan, semakin banyaknya tindak kriminal dan kejahatan yang dilakukan oleh anak usia dini seperti bullying dikarenakan semakin kaburnya norma moral.

”Sehingga diperlukan suatu pendidikan yang dapat membangun moral dan akhlak anak,” paparnya.

Baca Juga:Virtual Expo KKN Unper 2022 Gali Potensi DesaMangkubumi dan Tawang Kasus DBD Tertinggi

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kata Ipit, kegiatan dan kebiasaan-kebiasaan yang baik sangat berpengaruh terhadap moral dan akhlak anak. Apalagi kebiasaan itu dilaksanakan secara rutin. Di sekolah, kebiasaan-kebiasaan tersebut akan membentuk suatu budaya sekolah.

”Seiring dengan visi sekolah, yakni berlandaskan iman dan takwa, SDN Cibeuti baik dalam budi pekerti, berwawasan dalam pengetahuan dan keterampilan, serta berprestasi dalam bidang akademik,” paparnya.

Kata Ipit, di sekolah anak belajar menata dan membentuk karakter. Sekolah sebagai wahana transformasi nilai-nilai luhur dan pengetahuan yang menentukan corak berpikir dan berperilaku anak yang sesuai dengan norma-norma yang diyakini masyarakat. Karena, kepribadian anak akan terbentuk sesuai dengan akar budaya yang ada dalam lingkungannya.

”Oleh sebab itu, perlu adanya pengembangan pembiasaan budaya sekolah yang berorientasi pada pendidikan karakter,” paparnya.

Dijelaskan Ipit, pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. “Baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri,” paparnya,

Tujuan dilakukan pembiasaan untuk membentuk sikap dan perilaku siswa yang relatif menetap karena dilakukan secara berulang-ulang. Baik di dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran, selain itu pelaksanaan pembiasaan di sekolah adalah mewujudkan misi dari SDN I Cibeuti, yakni menanamkan dasar keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memanfaatkan waktu belajar seefektif mungkin, meningkatkan minat baca tulis, dan hitung, meningkatkan kerja sama yang harmonis dengan masyarakat.

0 Komentar