Jumlah PKL Tak Boleh Lebih dari yang Disepakati 50 Lapak

Penataan PKL di kawasan cihideung sudah disepakati tidak boleh lebih dari 50 lapak
Penataan PKL di kawasan cihideung sudah disepakati tidak boleh lebih dari 50 lapak. Rangga Jatnika
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Cihideung pada dasarnya tinggal menunggu pengesahan.

Konsepnya, sebagian pedagang memang berjualan dengan menggunakan tenda.

Ketua Tim Penataan H Tedi Setiadi mengatakan bahwa pihaknya memang belum mengizinkan pemasangan tenda.

Namun pada dasarnya hal itu menjadi bagian kesepakatan yang sudah tercantum melalui berita acara. “Sebagian memang konsepnya pakai tenda,” ujarnya.

Baca Juga:Motor Astrea Star Tergilas Truk Saat Menghindari Mobil yang Ngerem MendadakBNNK Ciamis Tangkap Jaringan Pengedar Sabu di Bojong Jengkol

Hanya saja, Pemkot masih perlu mempersiapkan agar konsep tersebut diterapkan. Untuk pedagang yang sudah pakai tenda, sementara ini pihaknya akan memberikan toleransi. “Apalagi kan sekarang bulan Ramdan jadi kebutuhan sedang tinggi,” ujarnya.

Belum adanya regulasi, membuat pemerintah juga tidak bisa melakukan penindakan begitu saja. Pihaknya hanya berharap para pedagang bisa menjaga penataan dan kondusivitas.

Pantauan Radar, jumlah pedagang yang memasang tenda mencapai kurang lebih 50 PKL. Soal jumlah tersebut H Tedi belum bisa menyebutkan. “Kalau memang lebih banyak dari konsep, nanti kita sesuaikan setelah diresmikan,” katanya.

Hal itu berlaku juga pada penertiban pedagang-pedagang baru yang saat ini ikut melapak di Cihideung. Dia tidak ingin kawasan tersebut kembali kumuh karena PKL yang terus bertambah. “Kan sudah ada data yang disepakati,” terangnya.

Terpisah, Ketua Forum Pemerhati Kebijakan Publik (FPK-P) Ais Rais mengatakan bahwa konsep penataan tidak disiapkan sejak awal. Sehingga berdampak pada kondisi tidak terkendali seperti yang saat ini terjadi.

“Dulu kan pernah ada pembahasan dan saya pun diundang. Tapi tidak sampai mempersiapkan konsep pasca pembangunan,” tuturnya.

Dengan kondisi saat ini, pemerintah harus bisa menjalin komunikasi dengan warga. Termasuk dengan para PKL yang memang sejak awal sudah berjualan di lokasi tersebut. “Kan ada pengurusnya, tinggal kerja sama dengan pengurusnya,” tuturnya.

Baca Juga:10 Situs Kpop Favorit untuk Penggemar Musik dan Berita KoreaHani EXID Berbagi Foto Pacarnya Yang Jae Woong untuk Pertama Kali

Jika dibiarkan terus mengambang tanpa ada jalinan komunikasi, maka ke depannya bisa semakin kacau. Karena persoalan PKL tidak bisa disepelekan begitu saja. “PKL itu punya kecenderungan melawan pemerintah. Solusinya dijalin kerja sama supaya sama-sama menjaga,” pungkasnya.

0 Komentar