Jembatan Parunglesang Diportal

Jembatan Parunglesang Diportal
DIPORTAL. Petugas menutup Jembatan Parunglesang sementara. Kendaraan besar tidak diperbolehkan melintas. Foto: cecep herdi/radar tasikmalaya
0 Komentar

BANJAR, RADSIK – Dishub Kota Banjar membatasi kendaraan yang melintasi Jembatan Parunglesang dekat Pusdai di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar. Pembatasan sebagai imbas dari patahnya tiga tiang pancang penyangga jembatan.

Portal besi dipasang setinggi 2,4 meter. Kendaraan truk besar hingga bus penumpang tak bisa lewat. Jembatan tersebut diportal Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Banjar untuk membatasi kendaraan yang melintasi jembatan guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Pagar Jogging Track Pusdai HancurPenertiban Tiang Tunggu Instruksi

Kepala Dinas Perhubungan Drs Ajat Sudrajat melalui Kepala Bidang Lalulintas dan Angkutan Jalan Fera Mada Pratama mengatakan peralihan arus lalu lintas sifatnya sementara. “Kami masih menunggu kajian dari Binamarga Provinsi Jawa Barat, dimana Dinas PUPR saat ini masih berada di sana untuk membahas terkait persoalan ini. Jika nanti pertimbangan Binamarga Provinsi menyatakan bahwa jembatan masih dalam kondisi aman dilewati kendaraan besar maka portal akan dibuka kembali,” katanya, Jumat (16/9/2033).

“Mulai sore ini (kemarin, Red) kami bersama Dinas PUPR sudah siapkan beberapa rambu pengalihan arus lalulintas menuju Terminal Banjar,” lanjutnya.

Adapun rute pengalihan arus lalu lintas yaitu dari Simpang lampu Merah Cipadung lurus ke arah rest area Banjar Atas kemudian di lampu merah berikutnya belok ke kanan melintasi Jembatan Parungsari kemudian di persimpangan alun-alun belok kanan melewati Toserba Padjadjaran di Jalur Perintis Kemerdekaan. “Dari jalur tersebut nantinya bus maupun kendaraan besar lainnya dapat melintasi Taman Kota Banjar menuju Terminal Banjar,” terang Fera.

Pihaknya sudah mengimbau PKL alun-alun agar tidak melewati batas area jualan karena dengan melintasnya kendaraan besar dikhawatirkan dapat menimbulkan kemacetan. “Jadi kalau sore PKL diimbau berjualan tanpa mengganggu jalur kendaraan. Sementara untuk lahan parkir yang biasa digunakan pengunjung alun-alun sudah dipasangi rambu larangan parkir agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas,” paparnya.

Dengan adanya perbaikan tiang pancang penyangga jembatan yang patah, secara langsung membuat jadwal penutupan Jembatan Parungsari mundur. Pasalnya, kedua jembatan tersebut memiliki peranan vital sebagai akses penghubung kedua kecamatan di Pusat Kota Banjar. “Kondisi Jembatan Parungsari sebetulnya sudah dalam jadwal pengerjaan, namun dikarenakan ada musibah patahnya tiang pancang penyangga jembatan baru maka pengerjaan Jembatan Parungsari ditunda,” ungkap Fera.

0 Komentar