Jawa Barat Kekurangan Pasokan Sapi

Jawa Barat Kekurangan Pasokan Sapi
DIWAWANCARA. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancara di depan Masjid Agung Baiturrahman Kabupaten Tasikmalaya. DIKI SETIAWAN / RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

SINGAPARNA, RADSIK – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Salah satunya membatasi sapi dari luar Jawa Barat.

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”disini”]

Dampak dari pembatasan itu, pasokan sapi dan kerbau ke Jawa Barat (Jabar) menurun. Sementara permintaan atau konsumsi daging tinggi menjelang Idul Adha.

Baca Juga:Kado NyawaDirekam Sebelum Balapan Liar

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan sudah melihat langsung ke kandang peternak sapi. Berdasarkan pantauannya banyak yang kosong saat didatangi. Contoh, ada kandang sapi yang kapasitasnya cukup untuk 400 ekor, kini hanya tinggal dua ekor.

“Saya tanya kenapa bisa hilang seperti ini? Kata peternak karena ada aturan tidak boleh ada urbanisasi atau sapi datang dari luar Jawa Barat,” kata Uu kepada wartawan di Masjid Agung Baiturrahman Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (27/5/2022).

Para pengusaha pun mengeluh. Sebab, pada Idul Adha biasanya permintaan akan meningkat pesat. “Peternak berharap ada inovasi dan kebijakan dari pemerintah, sehingga sapi bisa didatangkan dari luar daerah,” ujarnya.
Uu mengakui pasokan sapi ke Jawa Barat memang berkurang. Dampak pembatasan sapi atau kerbau dari luar Jabar, untuk menghindari meluasnya wabah PMK.

“Apalagi tingkat konsumsi daging di Jawa Barat sangat tinggi dibanding provinsi lain. Mudah-mudahan aman dan bisa dicegah penyebaran PMK jelang nanti idul kurban,” tambah dia.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Heri Kustiana menambahkan untuk mengantisipasi wabah PMK, dinas terus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan ternak sapi dan kerbau.

“Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang peternak agar hewan ternaknya bisa dicek kondisinya. Dan bisa terbebas dari PMK yang saat ini merebak,” tambah dia.

Dia menambahkan, tim dari dinas setiap hari terus melakukan tinjauan dan pemeriksaan ke pasar hewan maupun kandang ternak di beberapa titik di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. (dik)

[/memberonly]

0 Komentar