Jam Penerbangan Harus Diperhitungkan

layanan penerbangan
MENANTI BEROPERASI. Pesawat Susi Air mendarat di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya beberapa tahun lalu. Rezza Rizaldi / radartasik.com
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya yang akan mengaktifkan kembali Bandara Wiriadinata didukung oleh para pengusaha. Namun jadwal dan rute penerbangan harus diperhitungkan agar sesuai dengan kebutuhan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya H Abun Bunyamin mengungkapkan dukungannya terhadap langkah pemerintah itu. Pasalnya transportasi udara akan membuat perjalanan lebih efektif. ”Pengusaha juga butuh perjalanan yang efektif, karena kalau jalur darat kan lama,” tuturnya kepada Radar.

Namun demikian, pemkot harus mempertimbangkan rute dan jadwal penerbangan. Melihat tingkat kebutuhan, penerbangan siang hari yang dibuka di awal beroperasinya bandara tidak sesuai dengan kebutuhan. ”Baiknya jam penerbangannya itu pagi atau sore, kalau siang nanggung,” ucapnya.

Baca Juga:Bukan DinastiMasyarakat Miskin Bisa Dapat Bantuan Hukum

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Menurut dia, minimnya animo penumpang di Bandara Wiriadinata karena jam penerbangannya tidak sesuai dengan kebutuhan. Padahal penyesuaian jam penerbangan itu sangat penting. ”Misal ada rapat jam 09.00, kalau penerbangannya siang berarti harus berangkat sehari sebelumnya kan,” tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan owner Mega Mutiara Group H Budi Mahmud Saputra yang mengapresiasi upaya pemerintah itu. Pasalnya, bagi pengusaha, efektivitas waktu sangat berharga. ”Perjalanan yang semakin cepat kan semakin baik, tentu saya mendukung dan mengapresiasi upaya pemerintah,” katanya.

Dia pun mengingatkan agar jam penerbangan bisa lebih diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan penumpang. Keperluan pertemuan atau undangan acara biasanya pagi atau malam hari sehingga lebih baik jam penerbangannya bisa di pagi hari. ”Karena kalau enggak salah di Bandara Wiriadinata belum memungkinkan kan penerbangan malam,” ujarnya.

Soal tiket, penumpang pesawat rata-rata merupakan kelompok ekonomi menengah ke atas. Dengan demikian, harga tiket Rp 700 ribu-Rp 1juta untuk perjalanan Tasik-Jakarta masih cukup rasional. ”Masih wajar menurut saya, karena kalau pakai jalur darat juga pengeluarannya bisa jadi enggak jauh beda karena banyak transit dan istirahat,” tuturnya.

Owner Hajni H Imat Ruhimat Sutisna juga mengatakan mendukung dengan diaktifkannya kembali Bandara Wiradinata. Namun, pihaknya berharap untuk harga tiket bisa menyesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini. ”Harus bisa lebih terjangkau,” ucapnya.

0 Komentar