Jalan Cihideung Akan Ditutup Total

Jalan Cihideung Akan Ditutup Total
JALUR. Jalan Cihideung rencananya akan ditutup untuk akses kendaraan pada penataan pusat kota yang akan dilaksanakan tahun ini. Foto: Rangga jatnika / Radar Tasikmalaya
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Rencana pe­nata­an kawasan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung akan berimbas kepada pengaturan lalu lintas. Seperti hilang­nya fungsi sebagai akses lalu lalang kendaraan.

Sebagaimana diketahui, Jalan HZ Mustofa dan Cihideung akan jadi kawasan semi pedestrian. Namun khusus Cihideung, area tersebut akan full ditutup untuk kendaraan.

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”disini”]

Baca Juga:Pengisian Bappelitbangda Tanpa SeleksiTasik Kondusif, Investasi Tumbuh

Hal itu diakui Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Gumilar yang saat ini tengah mengkaji perbuahan tersebut. Di mana Jalan Cihideung akan ditutup total untuk kendaraan, sementara Jalan HZ hanya hilang marka parkirnya saja.

”Hanya Cihideung saja yang ditutup, kalau HZ hanya ditiadakan tempat parkirnya,” ujarnya, Selasa (7/6/2022).

Disinggung dampak pada kondisi lalu lintas, hilangnya fungsi lalu lintas Jalan Cihideung tidak begitu besar.

Karena pada prinsipnya selain yang memang bertujuan ke lokasi tersebut, pengendara yang sekadar melintas terbilang minim. ”Kalau dilihat eksisting saat ini, dampaknya tidak signifikan,” tuturnya.

Jalan Cihideung menghubungkan Jalan Pasar Wetan dan HZ Mustofa yang memiliki beberapa alternatif akses. Dengan demikian, pengendara masih bisa menggunakan jalur Sukawarni atau memutar melalui Jalan Yundahagara atau Nagarawangi.

Selain Cihideung, rencananya jalan Pemuda dan sebagian Jalan Empang akan dijadikan taman parkir. Artinya jalur tersebut pun akan ditutup sebagai jalan lalu lintas umum.

”Karena layanan parkir dari HZ Mustofa dan Cihideung akan dipindah ke sana (Jalan Pemuda),” ujarnya.

Baca Juga:Objek Wisata Bisa Tampung 100 PersenRatusan Pohon Rawan Tumbang

Hasil pengamatannya Jalan Pemuda ini cukup aktif dilalui oleh kendaraan. Ketika jalur itu ditutup dampaknya akan terjadi peningkatan arus di jalan wilayah Citapen. ”Dari tentara pelajar yang mau datang ke HZ kan biasanya lewat

Empang atau Jalan pemuda, kalau ditutup otomatis harus via Citapen,” ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya masih terus melakukan pengkajian dari dampak penataan tersebut. Dengan demikian, belum ada kepastian konsep manajemen lalu lintas di kawasan pusat kota.

”Sementara ini belum ada rencana perubahan manajemen lalu lintas untuk jalan lainnya,” katanya. (rga)

[/memberonly]

0 Komentar