Jadi Jelek Setelah Direhab

Jadi Jelek Setelah Direhab
SEREMONI. Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf saat meresmikan hasil pembangunan di halaman Puskesmas Sambongpari, Rabu (7/9/2022). Foto: Diskominfo Kota Tasikmalaya
0 Komentar

MANGKUBUMI, RADSIK – Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menginstruksikan dinas teknis mengecek lokasi pembangunan di Kelurahan Karikil. Merespons ketidakpuasan dari Lurah Karikil Ijang Saepulloh.

Saat memberikan sambutan pada peresmian hasil pembangunan di Halaman Puskesmas Sambongpari, Rabu (7/9/2022), Yusuf meminta lurah tersebut maju ke depan. Kontan Ijang menyampaikan keluhan bahwa rehab fondasi saluran drainase di area kantornya buruk. Padahal sebelumnya ia sudah mewanti-wanti rekanan supaya bisa diperbesar salurannya.

“Jadi jelek pak wali, rehab di kami. Mohon diperhatikan,” ungkapnya disambut riuh tamu yang hadir di agenda seremoni tersebut.

Baca Juga:Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair 2022Petani Butuh Perhatian Serius

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Yusuf pun kontan meminta dinas teknis mengecek ke lokasi. Memastikan laporan atas pembangunan di areal kelurahan tersebut. Khawatir apa yang dikeluhkan aparat kelurahan ternyata bukan bagian dari proses pembangunan yang sudah dikerjakan. “Kita minta dinas mengecek, menanyakan siapa pelaksananya. Kami khawatir, apa yang disampaikan pihak kelurahan tidak masuk dalam struktur pembangunan, maka terjadi banjir,” tuturnya.

Berkaca dari persoalan tersebut, pentingnya masyarakat maupun aparatur setempat  andil. Mengetahui dan turut mengawasi proses pembangunan di wilayah masing-masing. Supaya, pada saat tuntas persoalan yang terjadi bisa diantisipasi, bahkan setelah dimanfaatkan bisa turut menjaga hasil-hasil pembangunannya.

“Nanti akan dilihat lagi gambar awalnya seperti apa dan kalau memang terjadi kesalahan, akan kita tegur pelaksananya. Kalau perlu kita coret saja jangan dikasih pekerjaan,” tegas Yusuf.

Sekretaris Kelurahan Karikil Rohayati menceritakan, ketika terjadi hujan, kantornya sering terjadi banjir. Dari informasi yang dihimpun, air masuk dari bagian depan kantor, lantaran saluran drainase di lokasi itu tertutup warga. “Tidak ada sistem drainase di seberang jalan kantor kelurahan, karena habis dibangun oleh masyarakat. Ini terjadi sudah sejak lama, pegawai kalau habis hujan lebat, pasti membersihkan kantor dulu sebelum melaksanakan tugas dan pelayanan,” keluhnya.

Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Isep Rislia menyebut kekurangan kualitas pekerjaan yang disampaikan salah satu tokoh pada acara peresmian tersebut menjadi catatan. Pihaknya mengakui, kondisi semacam itu memang belum bisa diminimalisir. “Ini jadi catatan kami agar ke depan lebih diperhatikan oleh pelaksananya,” kata dia.

0 Komentar