Isu Culik Bikin Resah

Isu Culik Bikin Resah
ilustrasi culik sona sonjaya / radar tasikmalaya
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Publik akhir-akhir ini dibuat resah dengan beredarnya isu penculikan anak di berbagai daerah. Kendati demikian, belum ada penjelasan yang valid tentang isu tersebut. Sejumlah informasi yang beredar di media sosial bahkan lebih cenderung menjurus pada berita bohong.

Isu penculikan ini memang tengah marak di berbagai dareh. Bukan hanya Kota Tasik. Kabupaten Tasikmalaya juga diterpa isu yang sama. Di mana orang tua dan anak-anak dibuat resah dan khawatir akan keselamatan mereka.

Hal itu diakui Yana Sugiana (36) warga Cipedes. Dia mengaku banyak menerima informasi kasus penculikan melalui grup WhatsApp. Sebagai orang tua yang memiliki anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan juga Taman Kanak-kanak (TK), info itu membuatnya khawatir. “Apalagi kemarin ada info yang di Kabupaten Tasikmalaya (info penculikan, Red),” katanya kepada Radar, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga:Penculikan Hanya HoaksSituasi Sekolah Masih Kondusif

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Pria yang kesehariannya berdagang ini pun, mau tidak mau menyempatkan waktu untuk antar-jemput anaknya di sekolah. Meski jarak rumah ke sekolah hanya sekitar 1 kilometer. “Berangkat dagang jadi agak siang, karena jemput anak dulu,” ucapnya.

Hal serupa juga diungkapkan warga Tawang, Devi Rabilawati (31). Ia sering menerima informasi kasus penculikan melalui WhatsApp dan media sosial. Dia semakin khawatir setelah menerima beberapa video mayat anak-anak yang diambil organ tubuhnya. “Sering dapat dari grup (WhatsApp), tentu saja khawatir,” ucapnya.

Dia mengatakan, sebelum ada isu “culik” ini pun dirinya cukup protektif kepada sang anak yang masih duduk di bangku SD. Setiap hari pasti di antar jemput. Setelah muncul isu penculikan anak dengan motif diambil organ tubuh, dia semakin memperketat pengawasannya. “Kalau main keluar pun suka saya larang, karena khawatir (diculik),” terangnya.

Hal serupa juga diungkapkan Taofik Hidayat (33) warga asal Tamansari. Dia melihat saat ini grup WhatsApp sering diisi curhatan tentang kepanikan dan paranoid warga soal kasus penculikan. “Suka ramai di grup warga soal penculikan,” tuturnya.

0 Komentar