Ngeri! Gay Kota Tasikmalaya Capai 2.000 Orang, Ironi Lelaki Suka Lelaki

Gay Kota Tasikmalaya
Ilustrasi
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Gay Kota Tasikmalaya capai 2.000 orang. Kelompok orang dengan orientasi seksual sesama jenis tidak ada habisnya sejak zaman jahiliah hingga saat ini.

Perkembangan teknologi khususnya media sosial membuat mereka lebih mampu menjalin komunikasi dan membentuk kelompok. Bahkan, di dunia maya mereka terang-terangan mengumbar orientasi seksualnya, termasuk di Tasikmalaya.

Diolah dari berbagai sumber, ada beberapa istilah yang biasa digunakan dalam kelompok dengan simbol pelangi ini. Di antaranya yakni Top yang berarti peran maskulin, bottom (bot) artinya feminim dan vers yang bisa menjadi keduanya.

Baca Juga:Pasien Covid-19 Meninggal Terus BertambahEmak-Emak Mengular di HZ Mustofa Perjuangan Demi Minyak Goreng Murah di Kota Tasikmalaya

Ada juga penggunaan istilah lain yakni uke sebutan untuk pemeran pasif dan seme untuk yang berperan aktif. Dua kata tersebut diambil dari bahasa Jepang yang artinya penerima dan penyerang.

Pantauan Radar di media sosial Facebook, terdapat sebuah grup tertutup bernama “Gay tasikmalaya” dengan jumlah anggota sebanyak 1.510. Namun ada juga beberapa grup serupa yang bersifat terbuka dengan jumlah anggota lebih sedikit.

Pada beberapa grup terbuka, muncul postingan-postingan akun yang mencari lawan main yang masih di bawah umur. Di samping itu ada juga remaja yang ingin menjadi “peliharaan” pria dewasa.

Di samping penyimpangan orientasi seksual, hubungan sesama jenis ini berakibat pada penularan HIV/Aids. Penyebab penularan virus tersebut didominasi oleh hubungan seksual sesama pria.

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, tahun 2021 tercatat ada 99 kasus baru HIV/Aids. Dari jumlah tersebut 60 di antaranya akibat prilaku seksual lelaki dengan lelaki.

Gay Kota Tasikmalaya Nyata

Koordinator KPA Kota Tasikmalaya Wawan Wardiana tidak menampik fenomena gay mendominasi penambahan kasus HIV/Aids. Maka dari itu, regenerasi kelompok gay akan terus membuat penularan Aids muncul setiap tahunnya. ”Ada beberapa usia pelajar yang terdeteksi HIV juga kan,” tuturnya.

Untuk kasus di kelompok usia 20-30 tahun pun, itu baru sebatas temuan kasusnya. Hubungan lelaki suka lelaki (LSL) yang menularkan virus HIV ini bisa terjadi saat mereka masih di usia pelajar. ”Karena pengamatan kita, prilaku LSL ini memang sudah terjadi di kelompok remaja,” katanya.

0 Komentar