Honorer Mendapatkan Penjelasan Detail

Honorer Mendapatkan Penjelasan Detail
DISKUSI. Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menghadiri diskusi dan silaturahmi yang digagas Warkop Tasikmalaya di Villa Bumi Ambu, Jumat (29/7/2022). Foto: Prokopim Setda Kota Tasikmalaya
0 Komentar

CIPEDES, RADSIK – Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menegaskan, pemkot terus mengupayakan agar tenaga honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Hal itu ditegaskan dalam silaturahmi ngopi bareng wali kota bersama guru honorer dan tenaga pendidikan.

Menurutnya, selagi menunggu aba-aba dan keputusan pusat, pemkot pun mesti mengestimasi kebutuhan yang bakal menjadi beban daerah. Sebab, konsekuensi merekrut P3K berimbas terhadap keuangan pemkot. “Semoga semua bisa terselesaikan di tahun ini.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Bangun 200 Rumah untuk Korban BanjirBangkitkan Lagi Ekonomi UMKM

Berharap di akhir jabatan saya, semua selesai. Karena ini keterkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat mereka menginginkan percepatan dengan pengakatan P3K termasuk operator, dan linier,” ucapnya di sela diskusi di Villa Bumi Ambu, Jumat (29/7/2022).

Menurutnya, di angkatan ketiga rekrutmen untuk tenaga pendidikan, tersisa sebanyak 366 orang dan lulus 127 orang. Sementara sisanya mesti menempuh mekanisme penilaian dari sekolah masing-masing. “Dengan kegiatan diskusi pertemuan ini, terdapat satu kesimpulan sesuai yang diharapkan, honorer berjuang bersama pemkot melalui Disdik. Dimana daerah tengah menghadapi krisis guru yang hampir merata di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Penggagas Warung Diskusi dan Komunikasi Persoalan (Warkop) Tasikmalaya Asyamsah Timutiah mengatakan, kegiatan tersebut adalah gerakan baru bahwa menyampaian aspirasi tidak hanya harus dengan demo. “Seperti halnya silaturhami dan ngopi bareng ini, karena sudah beberapa tahap yang berhasil dengan guru honorer dan ini tahap ketiga,” beber pria dengan sapaan akrab Aconk tersebut.

Pihaknya berharap kegiatan itu menjadi percontohan, menjadikan suasana lebih kondusif dan lebih didengar. Bukan berarti melarang unjuk rasa atau demonstrasi. Melainkan, kepada siapapun dari pergerakan bisa merapat kepada Warkop. “Ini bukan semata spontanitas, karena Warkop ini sudah dijalin dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkas dia. (igi)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar