Harus Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Harus Siap Terapkan Kurikulum Merdeka
KERJA SAMA. Siswa SDN Sukarindik kerja sama membawa matras setelah kegiatan olahraga, Selasa (24/1/2023). SDN Sukarindik merupakan sekolah penggerak angkatan ketiga. Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya meminta yang lolos sebagai Sekolah Penggerak program tahap ketiga dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), khususnya tujuh jenjang sekolah dasar (SD), sudah mengimplementasi kurikulum merdeka jalur mandiri berbagi.

Tujuh SD ini antara lain; SDN Tuguraja, SDN Galunggung, SDN Pahlawan, SDN 1 Siluman, SDN 1 Cibuenigeulis, SDN Sukarindik, dan SD Yos Sudarso.

Hal itu, disampaikan langsung Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan SD Kendra Rodiyansah SPd kepada Radar, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga:Ajarkan Ibadah Haji-Umrah Sejak DiniMas Radi, Ciuman 19 Tahun

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kata Kendra, meminta kepada satuan pendidikan yang mendapatkan penetapan Sekolah Penggerak dari Kemendikbudristek, harus menerapkan implementasi kurikulum merdeka sepenuhnya.

”Bagi yang mendapatkan Sekolah Penggerak harus siap menerapkan kurikulum merdeka jalur mandiri berbagi,” katanya.

Oleh karenanya, walaupun belum ada bimbingan teknis (Bimtek) sekolah penggerak dari Kemendikbudristek,  bagi sekolah yang lolos sekolah penggerak, mestinya saat ini mampu melihat program unggulannya yang berbasiskan perencanaan berbasis data (PBD).

Misalnya sesuai hasil rapor mutu pendidikan sekolah, untuk kelemahan di literasi numerasi ataupun penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

”Kebijakan sekolah seharusnya melihat rapor mutu pendidikan. Saat melihat numerasi yang lemah harusnya perbaiki dengan didukung pelatihan-pelatihan,” ujarnya.

”Ketika lemahnya pada TIK, bisa membeli chromebook atau teknologi lainnya dalam menunjang pembelajaran,” katanya menambahkan.

Baca Juga:Sinyal Koalisi PPP-GerindraKrisis Bacaleg Perempuan

Kepala SDN 2 Tuguraja Purnomo Saputro MPd menyampaikan, pelaksanaan Sekolah Penggerak masih menunggu jadwal dari Kemendikbudristek.

Sebab saat ini baru pemberitahuan untuk mengirim persyaratan pra pelaksanaan, seperti surat keterangan sehat dan tautan untuk mengikuti pendidikan latihan (diklat).

”Untuk Sekolah Penggerak kami menunggu langkah-langkah dari Kemendikbudristek yang tertera sesuai dalam laman sistem informasi manajemen untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan (sim pkb). Tetapi sejauh ini tautan tersebut belum bisa di klik,” ujarnya. (riz)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

0 Komentar