CIAMIS, RADSIK – Kurang dari sepekan semenjak diumumkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kini sudah terasa kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Itu mulai dari cabai rawit asalnya Rp 50.000 per kilogram (/kg) menjadi Rp 70.000/kg. Lalu cabai merah asalnya Rp 60.000/kg menjadi Rp 80.000/kg. Kemudian daging ayam asalnya Rp 35.000 menjadi Rp38.000.
Hal itu, disampaikan langsung Kepala Bidang Perdagangan – Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis, Asep Suleaman kepada Radar, Selasa (6/9/2022). “Kondisi bahan pangan sejak kenaikan BBM, mulai ada yang naik,” katanya.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:32 Keanggotaan Parpol Ganda DitemukanBertabur Hadiah untuk Pelanggan
Oleh karenanya, dalam usaha menjaga daya beli masyarakat, nantinya DKUKMP Ciamis akan merencanakan operasi pasar murah. Tentunya pelaksanaan tersebut menunggu kepastian anggarannya. “Menjaga daya beli masyarakat, kita akan melakukan operasi pasar murah. Namun menunggu anggaran turun,” ujarnya.
Pedagang Pasar Tradisional Ciamis
Ade Yono menyampaikan adanya kenaikan BBM subsidi saat belum semua terasa efeknya kebutuhan pokok mahal. Namun, ia pun memperkirakan kenaikan harga kebutuhan pokok besar-besarannya minggu ini. “Kenaikan BBM subsidi terlalu besar, mencapai Rp 2.350. Itu nantinya bisa menjadi kenaikan harga kebutuhan pokok,” katanya.
Sebagai penjual di pasar tradisional, ia pun sudah merasakan ada kenaikan modal. Misalnya saja, ia menjual telur puyuh, awal harga Rp 30.00 /kg dan setelah BBM naik Rp 32.000/kg. “Telur puyuh terus mulai naik harganya. Untuk kenaikannya per-hari Rp 500,” ujarnya. (riz)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!