Gelombang Unjuk Rasa Terus Berlanjut

Gelombang Unjuk Rasa Terus Berlanjut
BANTUAN. Polres bersama Kodim 0611 Garut membagikan bantuan sosial kepada sopir angkutan umum di Terminal Garut, kemarin. Foto: Renaldi gibran/radar tasikmalaya
0 Komentar

GARUT KOTA, RADSIK – Imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), aksi unjuk rasa terus dilakukan berbagai pihak. Setelah sebelumnya dilakukan organisasi PMII dan para mahasiswa, kali ini beberapa komunitas pengendara ojek online yang melakukan unjuk rasa, Kamis (8/9/2022).

Massa berkumpul di Simpang Lima. Setiap perwakilan komunitas berorasi. Setelah itu, massa bergerak ke gedung Bupati Kabupaten Garut dan berlanjut menuju gedung DPRD. “Ada beberapa poin yang akan kami tuntut pada aksi kali ini, poin-poin ini kami tujukan kepada pemerintah daerah dan aplikator,” ujar Asep Suryana, koordinator aksi.

Tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah karena tidak adanya perhatian khusus yang diberikan kepada para driver ojek online setelah lima tahun beroperasi. Pada awal kemunculan ojek online di Garut pun, pernah ada surat edaran yang menjadi pegangan, sehingga timbul adanya gesekan-gesekan di lapangan.

Baca Juga:Ribuan Paket Sembako DibagikanBerdesakan Cairkan Bantuan BBM

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Tuntutan selanjutnya yaitu kepada aplikator, di mana para driver ojek online meminta biaya potongan diturunkan dari 20 persen menjadi 10 persen. Selain itu, menuntut dihilangkannya biaya-biaya lainnya karena biaya tersebut dibebankan kepada driver.

Ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM, membuat para driver ojek online merasa keberatan. “Naiknya BBM otomatis mengurangi penghasilan kami para driver online,” ujar Deden, salah satu driver ojek online. Walaupun jumlah order mengalami peningkatan, kata dia, hal itu tetap tidak berpengaruh terhadap pendapatan.

Di tengah guyuran hujan, para pengunjuk rasa yang terdiri dari para driver ojek online ini tetap melakukan orasi di depan gedung DPRD. Setelah melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian, akhirnya diberikan izin untuk melakukan audiensi ke gedung. Tetapi hanya perwakilan dari setiap komunitas ojek online.

Sementara itu, massa yang tidak masuk tetap bertahan di depan gedung DPRD Kabupaten Garut diselingi iringan musik untuk mencairkan suasana. Hasil akhir dari audiensi tersebut, pihak pemerintah menerima dengan positif poin-poin tuntutan yang dilayangkan. (mg2)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar