Empat Strategi GNPIP Stabilkan Harga Komoditas

Empat Strategi GNPIP Stabilkan Harga Komoditas
SIMBOLIS. Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Darjana menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia berupa Pembangunan Rumah Jemur Bawang Merah Kota Banjar. Foto: Istimewa
0 Komentar

GARUT, RADSIK – Sebagai bentuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Bank Indonesia se-Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat dalam kerangka pengendalian inflasi daerah (TPID) menggelar GNPIP Jawa Barat dengan berbagai kegiatan, Rabu (24/8/2022).

Kegiatan dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Bambang Pramono, Bupati Garut Rudi Gunawan, Plt Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat Yuke Mauliani, Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Darjana dan Deputi Kepala Perwakilan BI Cirebon Gatot Kurniawan, pimpinan perangkat daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Bulog, BPS dan stakeholder terkait lainnya.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Guru Harus Sering Apresiasi SiswaPMB Jalur Mandiri Tetap Dibutuhkan

GNPIP melalui empat strategi dengan dampak segera (quickwin) yaitu urban farming Merdeka77, Operasi Pasar Murah, Kerja sama Antar Daerah (KAD) dan penguatan sisi hulu sektor pertanian

Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Darjana mengatakan, kegiatan GNPIP ini merupakan respons cepat terhadap tingginya inflasi pangan di daerah terkini, sehingga diperlukan berbagai langkah nyata untuk diimplementasikan.

“Inflasi Jawa Barat cenderung tinggi sejak awal tahun 2022 termasuk inflasi Kota Tasikmalaya. Hal ini terutama berasal dari peningkatan harga kelompok bahan makanan (volatile food), hingga Juli 2022 berbagai harga komoditas pangan mengalami kenaikan yang signifikan,” ujarnya.

Dampaknya, tercatat capaian inflasi Jawa Barat secara tahunan sebesar 4,93% (yoy), sedangkan secara tahun kalender sebesar 4,07% (ytd). Apabila menilik inflasi Tasikmalaya paling tinggi di Jawa Barat secara tahunan sebesar 5,64% (yoy) sedangkan secara tahun kalender sebesar 5,18% (ytd). “Merespons kondisi tersebut, pertemuan di Garut ini merumuskan beberapa rekomendasi,” katanya.

Kebijakan jangka pendek berupa sinergi kegiatan operasi pasar antara lain yang telah dilakukan di Kota Tasikmalaya pada tanggal 9 sampai 11 Agustus 2022 di 3 Kecamatan yakni Indihiang, Cibeureum dan Tamansari.

Lalu 15 Agustus 2022 Peresmian Pasar Rakyat Cibeureum. Selanjutnya urban farming di Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan sejak tahun 2017 melalui Program Sadar Inflasi yang memotivasi kelompok petani masyarakat kota (KWT, Taruna Tani, dan lain-lain) untuk memanfaatkan pekarangannya hingga saat ini pada tahun 2022.

0 Komentar