Dosen IPB Kenalkan Pertanian Modern

Dosen IPB Kenalkan Pertanian Modern
PENGABDIAN. Dosen IPB memberikan diseminasi fertigasi otomatis nirdaya untuk budidaya hortikultira di halaman Bidan Suyatim dan dak lantai atas Madrasah Ibtidaiyah Jalan Burujul II Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Sabtu (17/9/2022). Foto: iman SR / radar tasikmalaya
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Dosen Institut Pertanian  Bogor (IPB) memberikan diseminasi fertigasi otomatis nirdaya untuk budidaya hortikultira di wilayah pemukiman.

Kegiatan digelar di dua lokasi  halaman Bidan Suyatim  dan dak lantai atas Madrasah Ibtidaiyah Jalan Burujul II Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Sabtu (17/9/2022).

Kegiatan dilakukan oleh dosen IPB dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) yang memberikan diseminasi fertigasi otomatis nirdaya untuk budidaya hortikultura di wilayah pemukiman kepada masyarakat.

Baca Juga:Kembangkan Perguruan Tinggi Berbasis PesantrenUu Doakan Azies Jadi Wali Kota

Diseminasi tersebut dilakukan dalam rangka Program Dosen Mengabdi Pulang Kampung yang diluncurkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM-IPB) mulai tahun 2022.

Sebelum kegiatan diseminasi dilakukan, dilakukan pemasangan teknologi dan penanaman tanaman sudah dilaksanakan sejak tanggal 30 Agustus 2022. Teknologi dipasang terpusat di 2 tempat, yaitu di Halaman Bidan Suyatmi Jalan Burujul II No 29 dan di atap Madrasah Al-Manshur Jalan Burujul II.

Ketua Tim Dosen Mengabdi Pulang Kampung yaitu Prof Dr Budi Indra Setiawan mengatakan, pelatihan itu diikuti oleh warga RT 02 dan 03 RW 03. Kegiatan diseminasi ini berisi penjelasan mengenai fertigasi otomatis, diskusi, dan petik hasil bersama. Kegiatan Diseminasi fertigasi otomatis nirdaya untuk budidaya hortikultura di wilayah pemukiman dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Drs H Adang Mulyana MM.

”Kegiatan diseminasi bertujuan untuk memasang fertigator otomatis nirdaya untuk budidaya hortikultura di wilayah pemukiman dan mendapatkan respons masyarakat atau peserta sebagai umpan balik bagi pengembangan fertigator selanjutnya, ” paparnya.

Lanjut Budi, melalui kegiatan diseminasi ini diharapkan fertigator segera bermanfaat bagi masyarakat luas serta diperoleh umpan balik bagi pengembangan berikutnya. Demikian juga, diharapkan keberadaan IPB menjadi lebih intensif lagi dalam mengatasi persoalan pangan dan pertanian di masyarakat.

”Fertigator ini dapat ditempat di setiap lahan terbuka dan rumah tanaman, baik di atas tanah maupun landasan berlapis semen, selama terjangkau dari sumber air menggunakan pipa air, ” ucapnya.

Setelah fertigator terpasang, tidak perlu lagi dilakukan pemberian air dan pemupukan secara manual kecuali menjaga tanaman agar tidak terserang hama dan penyakit tanaman.

0 Komentar