Diversifikasi Pola Konsumsi

Diversifikasi Pola Konsumsi
Darjana ist
0 Komentar

MENGISI kemerdekaan di era saat ini bisa dilakukan dimulai dengan hal-hal sederhana dalam keseharian. Di antaranya dengan mencintai produk-produk lokal, bijak berbelanja, menjaga optimisme terhadap kinerja ekonomi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tasikmalaya Darjana mengatakan, masyarakat bisa berperan dalam pemulihan ekonomi dengan memulai mencintai dan berbelanja produk lokal.

”Dengan berbelanja produk lokal berarti membantu mengembangkan kelompok usaha lokal, membuka lapangan pekerjaan untuk menghasilkan banyak produk lokal, membuat produk lokal semakin dikenal dan menumbuhkan sikap nasionalisme,” katanya.

Baca Juga:Merdeka EkonomiCuaca Ekstrem Kembali Mengancam

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Selain itu, perlu dilakukan diversifikasi pola konsumsi. Diversifikasi sebagai upaya untuk mencapai ketahanan pangan. ”Tingkat konsumsi yang berlebihan terhadap satu jenis komoditas bisa memicu kelangkaan. Kondisi ini pada gilirannya berpotensi menjadi pemantik inflasi lantaran harga-harga komoditas jenis lain bisa ikut terkatrol sebagai efek domino,” tuturnya.

Untuk menghindari hal tersebut, diversifikasi pola konsumsi pangan bisa menjadi jalan alternatif. Lewat diversifikasi ini masyarakat diharapkan bisa mengonsumsi komoditas pokok secara lebih variatif dan tidak terpaku pada satu jenis komoditas. ”Misalnya ketika daging ayam mahal, masyarakat bisa menggantinya dengan ikan. Terlebih di Tasikmalaya masih berjuang mengentaskan kasus stunting, ini beririsan dengan pola konsumsi, diversifikasi pangan bisa jadi solusi,” katanya.

Selain itu peran masyarakat dalam mengendalikan laju inflasi cukup sederhana, yakni lewat sikap bijak berbelanja atau membeli sesuatu sesuai kebutuhannya.

Selama ini, kata dia, pedagang sering menaikkan harga jual produk ketika memprediksi pada momen tertentu akan terjadi kenaikan permintaan. Apabila masyarakat bijak dalam berbelanja, tentunya salah satu faktor pemicu inflasi bisa dihindari.

Bijak dalam berbelanja, kata dia, dimaksudkan pembeliannya disesuaikan kebutuhan dan tidak berlebihan sehingga spekulasi pedagang menaikkan harga jual akan berpikir ulang. ”Dengan belanja bijak, bisa berkontribusi dalam menekan laju inflasi. Belilah produk sesuai kebutuhan, bukan keinginan,” tuturnya.

Bijak belanja ini, lanjut dia, berkaitan dengan green economy, suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. ”Optimisme masyarakat terhadap ekonomi sendiri juga harus terus dijaga,” ujarnya.

0 Komentar