JAKARTA – Kudeta yang menggulingkan pemerintah terpilih dan menerapkan kembali kendali militer di Myanmar telah meningkatkan ketidakpastian tentang proses perdamaian yang rapuh yang bertujuan untuk mengakhiri konflik puluhan tahun antara militer, kelompok etnis bersenjata, dan milisi.
Lebih dari 20 kelompok etnis telah berperang dengan militer untuk memperebutkan kendali atas daerah perbatasan yang didominasi etnis minoritas, termasuk negara bagian Shan, Kachin, Karen, dan Rakhine.
Kelompok tersebut mengupayakan otonomi yang lebih besar bagi daerahnya, yang seringkali kaya dengan sumber daya alam. Baca selengkapnya/berlangganan , disini
Be the first to comment on "Perdamaian Etnis Myanmar Terguncang"