Berenang Mesti Waspada

Berenang Mesti Waspada
BERAKTIVITAS. Para nelayan di Pantai Bojong Salawe (Bojes) mulai beraktivitas kembali usai terjangan gelombang tinggi, Jumat (2/9/2022). Foto: Deni Nurdiansah/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

PANGANDARAN, RADSIK – Walaupun tinggi gelombang kini sudah sedikit melandai di Pantai Pangadaran, tetapi tiupan angin kencang masih terasa. Dengan demikian, para wisatawan harus tetap waspada ketika berenang.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpol Airud) Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan tiupan angin di sepanjang garis Pantai Pangandaran antara empat sampai 20 kilometer per jam. ”Tiupan angin timur ke arah tenggara  memang masih terasa, cukup kuat dirasakan di Pantai Batuhiu dan seterusnya,” tuturnya kepada Radar saat dihubungi, Jumat (2/8/2022).

Untuk ketinggian gelombang sendiri, kata dia, kisaran antara dua sampai empat meter tingginya. ”Tidak terlalu tinggi untuk hari Jumat, namun saya belum menerima laporan BMKG untuk besok (Sabtu, Red),” katanya.

Baca Juga:”Prank” PertaminaLima Sekawan

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Namun BMKG tetap mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk Jumat. ”Di laporannya untuk hari ini (kemarin), potensi masih akan ada gelombang,” ujarnya.

Sugianto meminta agar wisatawan untuk tetap waspada terhadap gelombang tinggi. ”Karena gelombang tinggi bisa datang secara tiba-tiba,” ucapnya.

Bila melakukan aktivitas berenang, wisatawan jangan berenang terlalu tengah. ”Kemudian perhatikan rambu-rambu, kalau ada bendera merah jangan berenang di sana,” ujarnya.

Nelayan Batukaras, Hery (50), mengaku sempat tidak melaut selama dua hari karena gelombang tinggi. ”Tapi sekarang nelayan sudah melaut lagi, karena cuaca sudah membaik,” tuturnya.

Dia benar-benar tidak berani memaksakan untuk melaut saat gelombang mencapai enam meter. ”Kalau dua meter masih mending, tapi kalau enam meteran tidak berani, apalagi perahu ukuran kecil,” ujarnya.

Menurut dia, saat terjangan gelombang tinggi datang, air laut naik hingga ke jalan raya. ”Kalau orang sini mah udah biasa,” katanya. (den)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar