Berat tapi Butuh

Berat tapi Butuh
pdam icon
0 Komentar

PENYESUAIAN tarif air minum yang akan diberlakukan Perumda Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya tahun depan mendapat berbagai tanggapan dari para pelanggannya. Termasuk yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya.

Warga Jalan Sukawarni Kelurahan Yudhanagara Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Ipin Tasripin mengatakan, rata-rata biaya untuk pembayaran PDAM di kisaran Rp 120.000 setiap bulannya. Angka tersebut menurutnya sudah cukup berat. ”Namun mau bagaimana lagi karena butuh,” ucapnya.

Disinggung soal kenaikan yang hampir mencapai 100 persen, dia cukup kaget. Artinya biaya yang harus dia keluarkan setiap bulannya sekitar Rp 240.000 untuk kebutuhan air bersih. ”Mana ekonomi belum stabil, ini biaya air malah naik,” katanya.

Baca Juga:Tahun Depan, Tarif Air NaikWah Wah

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Menurut dia, jika saja memungkinkan untuk membuat sumur hal itu bisa saja dilakukan. Namun belajar dari beberapa kasus pembuatan sumur, hasilnya kurang bersih. ”Sebetulnya pakai PDAM pun terpaksa karena air sumur kotor,” tuturnya.

Hal serupa diungkapkan Pricillia Noviana, warga Citamiang Kecamatan Kawalu. Serupa dengan Ipin, setiap bulannya rata-rata mengeluarkan biaya sekitar Rp 120.000. ”Rata-rata segitu, tergantung pemakaian,” ucapnya.

Mengenai kenaikan atau penyesuaian tarif, dia mengeluhkan karena biaya kebutuhan dapur saja sudah membengkak. Naiknya tarif PDAM tentunya jadi beban sendiri untuk masyarakat. ”Apalagi rata-rata warga di Citamiang ini menengah ke bawah dan pakai PDAM karena air sumur kurang bagus,” katanya.

Dia berharap kenaikan tarif PDAM ini bisa dipertimbangkan kembali oleh pemegang kebijakan. Karena warga pun tidak mungkin memaksakan diri menggunakan air sumur karena kurang bersih. ”Masa harus pakai air sumur yang kotor, nanti malah jadi penyakit,” ujarnya. (rga)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar