ARWT Ingin 100% Masuk BPJS Ketenagakerjaan

ARWT Ingin 100% Masuk BPJS Ketenagakerjaan
DISKUSI. Wakil ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin datang ke sekretariat ARWT Indonesia DPC Kota Tasikmalaya untuk mendengarkan aspirasi para pengurus ARWT se-Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/6/2022). Foto: istimewa
0 Komentar

TAWANG, RADSIK – Munculnya informasi kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya yang baru mencapai lima persen atau baru 13 ribu dari 256 ribu pada Desember 2021 harus menjadi perhatian semua pihak. Yakni pemerintah, pengusaha, lembaga organisasi, dan lembaga keagamaan.

Instansi tersebut mesti peduli terhadap kebutuhan para anggotanya atau pengurusnya agar terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, jaminan sosial tersebut bisa menjamin kebutuhan masa depan para pekerja, pengurus masjid, pengurus organisasi, atau ketua RT/RW.

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”disini”]

Baca Juga:Sekolah Favorit DiserbuRatusan Peserta Mengikuti Pelatihan Keterampilan

Menanggapi situasi tersebut, Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia DPC Kota Tasikmalaya mendukung para RT/RW terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut agar mereka mendapatkan kesejahteraan, mulai dari jaminan meninggal dunia, kecelakaan, dan beasiswa sekolah.

Ketua Umum ARWT DPC Kota Tasikmalaya Odang Saepudin SE mengata­kan ARWT sudah mencontoh­kan dari sejak 2017, ketua RT/RW sudah terdaftar kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Tujuannya agar dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat dilindungi.

”RT/RW se-Indonesia, justru Kota Tasikmalaya menjadi pilot projects RT/RW-nya yang sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Pembayarannya itu, lewat insentif RT/RW yang didapatkan dari Pemerintah Kota Tasikmalaya,” katanya kepada Radar, Sabtu (11/6/2022), usai menyampaikan aspirasi ARWT kepada Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Agus Wahyudin.

Menurut Odang, walaupun RT/RW sudah banyak yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, tetapi kepesertaannya masih perlu diperbanyak. Karena belum semua RT/RW 100 persen ikut. ”Data 2019, dari RT 3.596 dan RW 2.847 yang mengikuti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan 70 persen. Karena ada beberapa RT/RW yang menolaknya,” ujarnya.

Odang mengungkapkan ketua RT/RW di Kota Tasikmalaya yang mempunyai kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan 100 persen baru dari Kecamatan Purbaratu, Cibeureum, dan Tawang.

”ARWT pun ingin 100 persen, RT/RW di 10 kecamatan Kota Tasikmalaya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kita sudah menghadap ke BPJS Ketenagakerjaan dan tinggal penegasan Pemerintah Kota Tasikmalaya serta sosialisasi Perwalkot tentang kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Selain itu, kata dia, RT/RW juga perlu perhatian lebih dari Pemkot Tasikmalaya. Sebab saat ini, insentif yang diberikan turun ke RT/RW tiga bulan sekali belum bisa digunakan langsung untuk pembayaran kepesertaan BPJS

0 Komentar