270 Ribu KK di Kabupaten Tasikmalaya Berisiko Lahirkan Stunting Baru

Stunting
Sebanyak 270 ribu KK di Kabupaten Tasikmalaya berisiko melahirkan anak stunting. (foto/diki setiawan)
0 Komentar

Sehingga, semuanya memahami dan satu arah dalam menyelesaikan persoalan stunting di Kabupaten Tasikmalaya.

“Para tamu undangan mendapatkan sosialisasi dan pembinaan dari pameteri,” ujar dia.

Penyuluhan kesehatan gizi anak ini sangat penting. Apalagi Pemkab Tasikmalaya mempunyai target beberapa tahun ke depan angka turun.

Baca Juga:Cegah Risiko Bencana Alam, BPBD Kabupaten Tasikmalaya Gelar Pelatihan RelawanIip-Asep Saling Puji, PAN-PKB Bisa Kembali Bersama di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya

“Insyaallah kami dalam kegiatan ini akan mendukung penuh program-program Pemkab Tasikmalaya,” tambah dia.

Kasat Binmas Polres Tasikmalaya AKP Muhammad Safar menambahkan,  kegiatan ini disampaikan tentang masalah penyuluhan kesehatan khususnya stunting kepada masyarakat atau ibu yang mempunyai anak.

“Kami libatkan masyarakat untuk wilayah Singaparna sebagai perwakilan. Sebanyak 300 orang,” paparnya.

Menurut dia, Sat Binmas Polres Tasikmalaya mendapatkan perintah dari kapolres untuk menghubungi para orang tua yang memiliki anak yang menderita pengerdilan.

“Jadi kami berikan sembako untuk menunjang kesehatan dari anak stunting tersebut, nanti setelah selesai kami serahkan semuanya, tadi baru simbolis perwakilan saja,” ujar dia.

Salah satu warga Desa Wargakerta Kecamatan Sukarame, Wiwin (40) mengaku penyuluhan pencegahan pengerdilan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Sehingga bisa mengetahui seperti apa cara pencegahannya.

“Terutama kami yang mempunyai anak-anak, perlu mengetahui tentang kesehatan dan makanan bergizi bagi anak. Supaya bisa tumbuh sehat,” tutur dia. (dik)

 

0 Komentar